“ Pagi Andre ! “Sapa mama sambil membuka jendela kamarku. Aku tersentak bangun karena silau oleh cahaya.
“ Ayo sayang bangun, ini kan udah siang ! “Ungkap Mama membujukku bangun.
“ Iya, iya Ma. Emangnya sekarang jam berapa Ma ? “Tanyaku setengah sadar.
“ Ini uadh jam 7 sayang, bukannya kamu jam 9 nanti ada acara di sekolah ? “Ungkap mama mengingatkanku.
“ Iya, Ma ! “
“ Oh ya, Selamat Ulang Tahun sayang ! “Ungkap Mama memberi selamat padaku.
“ Hmm, makasih ya ma ! “Jawabku terharu.
“ Ya, udah sekarang kamu mandi. Mama udah siapin sarapan sama cokelat panas buat kamu. Mama tunggu di bawah ya ! “Ungkap Mama sambil meninggalkan kamarku.
Aku menuruti nasehat Mama. Aku bergegas pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap. Selesai mandi kuambil Hpku dan kutelepon Yanu.
“ Halo Yanu !”
“ Iya Ndre, ada apa ?”
“ Ntar kamu jadi ke sekolah nggak ?”
“ Iya, jadi emangnya kenapa ?”
“ Ya, udah ntar kita ketemu di sekolah !”
“ Ok, Bye.” Yanu mematikan teleponnya.
Aku turun ke bawah untuk sarapan. Aku tak menyangka bahwa Mama sudah menyiapkan kado special buatku.
“ Pagi Ma ! “Sapaku sambil mengecup kening Mama.
“ Pagi sayang, Mama punya kejutan buat kamu ! “Ungkap Mama sambil menyerahkan sebuah kotak padaku.
Dengan penasaran kubuka kotak itu. Ternyata isinya sebuah kunci sepeda motor baru.
“ Ya ampun, Mama ini ! “Ungkapku kaget.
“ Itu kado buat kamu. Sepedanya ada di garasi. Kamu nggak mau lihat ? “Tawar Mama.
“ Iya Ma, makasih ya ! “Ungkapku sambil memeluk mama. Aku langsung berlari menuju garasi. Disan aku lihat sebuah motor balap merk terbaru yang sudah lama aku inginkan.
“ Gimana sayang kamu suka ? “Tanya mama.
“ Ya udah sekarang kamu masuk dulu, habisin sarapan kamu, baru nanti motornya dicoba. “
“ Ya Ma.” Aku masuk ke dalam untuk menghabiskan sarapanku.
Setelah selesai sarapan……
“ Ya udah sayang, Mama berangkat ke kantor dulu ya. Hati-hati bawa motornya. Jangan ikut balapan. Uang buat taktiran teman-teman kamu udah mama siapin di kamar kamu. Met seneng-seneng ! Jangan pulang malam-maalam ya ! “Mama, menasehatiku panjang lebar.
“ Beres ma ! “Jawabku entang.
Selesai sarapan aku langsung berangkat ke sekolah dengan membawa motor baruku. Sampai di sekolah aku benar-benar bangga, begitru banyak mata memandangku dengan motor baruku yang bisa dibilang paling keren diantara semua. Saat diprkiran Yanuar dan Viko menyapaku.
“ Hey Ndre, keren banget motor loe, baru ya !! “Ungkap Yanu.
“ Yoi, ini kado dari nyokap gue. Ayik kan !!! “Ungkapku sedikit menyombongkan diri.
“ Wah, ini pasti asyik Ndre kalau dipakai balapan.” Ungkap Viko.
“ Iya sih, ini kan emang motor balap, tapi nyokap gue ngelarang buat balapan.”Ungkapku.
“ Yah cemen loe, Ndre. Masak balapan aja nggak berani sih. Loe tuch cowok apa bukan.” Ungkap Viko menantangku. Hal itu membuat aku geram dan kalut.
“ Ok, kalu begitu ntar pulang sekolah. “ Ungkapku menjawab tantanganya. Viko mengangguk dan pergi meninggalkan aku dan Yanu.
“ Ndre, loe kok kalap gitu sich.” Tanya Yanu.
“ Nggak apa-apa Yan, orang kayak Viko sesekali harus diberitahu rasanya kalah.” Ungkapku.
“ Tapi Ndre, kamu kan nggak punya pengalaman balapan, sedangkan Viko dia udah sering balapan.” Ungkap Yanu menasehatiku.
“ Ah, itu kan bukan hal penting.” Ungkapku mengabaikan nasehat Yanu.
Tekadku telah bulat untuk mengikuti balapan itu. Sepulang sekolah aku ditemani Yanu mengikuti Viko menuju ke arena balap. Meskipun belum pernah mengikuti balapan, tapi aku yakin bisa mengalahkan Viko.
Akhirnya pertandingan dimulai……
Aku melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Berkali-kali Viko berusaha mendahuluiku, namun aku selalu bisa menyusulnya kembali. Sampai di tengah pertandingan, motorku tetap menempati posisi paling depan.
Mendekati akhir pertandingan Viko berhasil mendahuluiku. Aku berusaha menyusulnya lagi, namun kali ini Viko benar-benar tidak memberiku kesempatan. Aku kalap, aku menambah keceepatan motorku. Aku melaju lebih kencang. Tak berapa lama aku berhasil menyusul Viko. Aku puas, kuacungkan tanganku. Hal itu membuat konsentrasiku buyar sesaat. Aku tidak melihat ada truk di depanku. Aku panik. Akhirnya ku banting setir kekiri. Yang kuingat terakhir, motorku menabrak pembatas jalan dan tubuhku terlempar keaspal. Lalu semuanya gelap.
Aku tak ingat apapun setelah itu sekarang aku merasakan nyeri di kepalaku dan badanku sulit digerakkan. Perlahan kubuka mataku. Rasanya silau sekali. Aku melihat mama tertidur disamping tempat tidurku. Aku mencoba memanggil mama.
“ Ughh………” Hanya rintihan yang berhasil keluar.
Mam terbangun. Kulihat mukanya pucat sekali karena kelelahan. Melihatku sadar mama langsung memanggil dokter. Tak berapa lama dokterpun datang bersama beberapa suster.
“ Bagaimmana keadaan anak saya Dok ? “ Tanya mama khawatir.
“ Tenanglah bu, anal ibu sudah melewati masa kritis. Sekarang hany perlu perawatan hingga kesehatannya benar-benar pulih. Untung lukanya tidak begitu parah ! Ungkap dokter kepada mama.
“ Terima kasih dok ! “Ungkap mama
Aku merasa bersalah melihat mama bersedih karena aku.
“ Andre, kamu cepat sembuh saying ! “Ungkap mama sambil menangis.
“ Ma….”Ungkapku lirih
“ Iya sayang, kamu butuh apa ? “Tanya Mama.
“ Ma, maafin aku ya. Aku nggak nasehat Mama. Aku udah buat Mama khawatir.” Sesalku.
“ Iya sayang, Mama udah maafin kamu. Sekarang yang penting kamu sembuh ya ! “ Ungkap Mama sambil mengecup keningku.
Aku mengangguk dan kupejamkan mataku lagi. Dalam hati, aku berjanji nggak akan mengulangi kesalahanku untuk yang kedua kalinya.